Minggu, 11 Maret 2012

DATA DIRI


Data Pribadi

Nama                         :  Bernard Charles. Hk
Alamat                       :  Jl. Rawa Bambu no.43 Pasar Minggu. Jakarta Selatan
Nomor Telepon         :  081385053841
Email                         :  Charlesbernard99@gmail.com
Jenis Kelamin            :  Laki-Laki
Tanggal Kelahiran     :  06 July 1990
Status Marital            :  Belum Menikah
Warga Negara            :  Indonesia
Agama                       :  Kristen


Riwayat Pendidikan dan Pelatihan

Jenjang Pendidikan    :
            
Periode
Sekolah / Institusi / Universitas
Jurusan
Jenjang
IPK
1997
-
2003
SD Kristen Brawijaya
-
-
-
2003
-
2006
SMPN 12
-
-
-
2006
-
2009
SMACharitas
IPS
-
-
2009
-

Universitas Gunadarma
Sistem Informasi
S1
-


Pendidikan Non Formal :

  1. Seminar "Neuro-Inspired Vision System"
  2. Seminar "OverClocking Goes To Campus : How to Make Your PC High Perform"
  3. Seminar 3D Animation “Create, Publish and Business”
  4. Seminar “Jurnalistik Berbasis IT”
  5. Workshop "Notebook Tuning & Troubleshooting" 
  6. Workshop “Web Design Using Macromedia Flash”
  7. Workshop "Scientific Writing" 
  8. Workshop "LATEX"
  9. Peserta Lomba Overclocking Gunadarma 2012

Hoby
  • Main bola
  • Mendengarkan musik
  • Membaca
Riwayat Pengalaman Kerja / Organisasi

·        Anggota Organisasi Intera Sekolah SMPN12 2005-2006

Kemampuan  :
·         Menguasai Windows beserta MS Office
·         Menguasai hardware computer

Sabtu, 10 Maret 2012

Hardskill



   Hard skill merupakan faktor penting dalam bekerja, namun keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih ditentukan oleh soft skillnya yang baik.
Psikolog kawakan, David McClelland bahkan berani berkata bahwa faktor utama keberhasilan para eksekutif muda dunia adalah kepercayaan diri, daya adaptasi, kepemimpinan dan kemampuan mempengaruhi orang lain. Yang tak lain dan tak bukan merupakan soft skill.

   Para ahli manajemen percaya bahwa bila ada dua orang dengan bekal hard skill yang sama, maka yang akan menang dan sukses di masa depan adalah dia yang memiliki soft skill lebih baik. Mereka adalah benar-benar sumber daya manusia unggul, yang tidak hanya semata memiliki hard skill baik tetapi juga didukung oleh soft skill yang tangguh.

   Pada posisi bawah, seorang karyawan tidak banyak menghadapai masalah yang berkaitan dengan soft skill. Masalah soft skill biasanya menjadi lebih kompleks ketika seseorang berada di posisi manajerial atau ketika dia harus berinteraksi dengan banyak orang. Semakin tinggi posisi manajerial seseorang di dalam piramida organisasi, maka soft skill menjadi semakin penting baginya. Pada posisi ini dia akan dituntut untuk berinteraksi dan mengelola berbagai orang dengan berbagai karakter kepribadian. Saat itulah kecerdasan emosionalnya diuji.

    Umumnya kelemahan dibidang soft skill berupa karakter yang melekat pada diri seseorang. Butuh usaha keras untuk mengubahnya. Namun demikian soft skill bukan sesuatu yang stagnan. Kemampuan ini bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman kerja. Ada banyak cara meningkatkan soft skill. Salah satunya melalui learning by doing. Selain itu soft skill juga bisa diasah dan ditingkatkan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan maupun seminar-seminar manajemen. Meskipun, satu cara ampuh untuk meningkatkan soft skill adalah dengan berinteraksi dan melakukan aktivitas dengan orang lain.


SUMBER :
  • http://infocomcareer.com

Softskill


   Pada dasarnya merupakan keterampilan personal, yaitu keterampilan khusus yang bersifat non-teknis, tidak berwujud, dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang sebagai pemimpin, pendengar yang baik dan softskill juga dapat diartikan sebagai kemampuan yang ada pada dalam diri manusia, seperti kemampuan kita berkomunikasi, mendengar dan memahami suatu persoalan dan memecahkannya
    Dengan mengulas pengertian softskill kita dapat mengetahui betapa pentingnya softskill pada diri kita karena dengan adanya softskill yang kuat melekat pada diri kita, kita dapat menjalani hidup ini dengan mudah apa bila softskill kita kuat dan ditambah kemampuan kita, maka semua permasalahan akan selesai, jadi betapa pentingnya softskill
   Soft skills didefinisikan sebagai ”Personal and interpesonal behaviors that develop and maximize human performance (e.g. coaching, team building, initiative, decision making etc.) Soft skills does not include technical skills such as financial, computing and assembly skills “. (Berthal). Softskills adalah ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk dengan dirinya sendiri). Atribut soft skills, dengan demikian meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter dan sikap. Atribut softskills ini dimiliki oleh setiap orang dengan kadar yang berbeda-beda, dipengaruhi oleh kebiasaan berfikir, berkata, bertindak dan bersikap. Namun, atribut ini dapat berubah jika yang bersangkutan mau merubahnya dengan cara berlatih membiasakan diri dengan hal-hal yang baru.
    Penulis buku-buku serial manajemen diri, Aribowo, membagi soft skills atau people skills menjadi dua bagian, yaitu intrapersonal skills dan interpersonal skills. Intrapersonal skills adalah keterampilan seseorang dalam ”mengatur” diri sendiri. Intrapersonal skills sebaiknya dibenahi terlebih dahulu sebelum seseorang mulai berhubungan dengan orang lain. Adapun Interpersonal skills adalah keterampilan seseorang yang diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain. Dua jenis keterampilan tersebut dirinci sebagai berikut :
Intrapersonal Skill
• Transforming Character
• Transforming Beliefs
• Change management
• Stress management
• Time management
• Creative thinking processes
• Goal setting & life purpose
• Accelerated learning techniques
Interpersonal Skill
• Communication skills
• Relationship building
• Motivation skills
• Leadership skills
• Self-marketing skills
• Negotiation skills
• Presentation skills
• Public speaking skills

    Mengingat pentingnya softskill dalam upaya pembentukan karakter seseorang, maka strategi pembelajaran yang bisa dikembangkan adalah dengan mengoptimalkan interaksi dengan teman, dosen, maupun rekan kerja. Disamping itu perlu juga kreativitas untuk mampu memancing seseorang untuk terlibat secara aktif baik fisik, mental, sosial dan emosional. Dengan demikian bila hal itu sudah terbiasa dilakukan maka akan terbawa nantinya bila mereka terjun di dunia kerja dan di masyarakat.



One Day No Rice


   One Day No Rice atau Sehari Tanpa Nasi, apa tujuan dari gerakan ini? Kenapa gerakan ini bisa muncul?

     Konsumsi beras per kapita orang Indonesia masih yang tertinggi didunia yang mencapai 139kg/kapita, sedangkan rata-rata konsumsi beras dunia per kapita dan per tahunnya hanya 60kg. Melihat hal itu Presiden Indonesia langsung bertindak mengeluarkan PerPres No.22 Th.2009 mengenai Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal yang kemudian ditindak lanjuti dengan Peraturan Menteri Pertanian No.43/Permetan/OT.140/10/2009 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya lokal serta disambut baik oleh Gubernur Jawa Barat dengan PerGub Jawa Barat No.60 Th.2010 mengenai Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal dan Surat Edaran Gubernur Ja-Bar No.501/34/Binprod tanggal 15 Juli perihal Gerakan Menurunkan Konsumsi Beras. Sementara itu beras yang dihasilkan Kota Depok 5220 ton per tahun, sedangkan konsumsi mencapai 186.026.990 ton per tahun. Berarti ada defisit sebesar kurang lebih 487 ton terhadap produksi perhari. Bila program One Day No Rice berhasil maka akan mengurangi konsumsi beras sebesar kurang lebih 26000 ton per tahun.

    
  Yang melatarbelakangi gerakan ini adalah keinginan pemerintah dalam membatasi konsumsi beras yang selalu surplus dari yang tersedia karena beras adalah konsumsi terbesar rakyat Indonesia dan menekankan keaneka ragaman. Disatu sisi kita mengurangi tekanan permintaan beras sebagai penganekaragaman pangan tidak melulu pada beras. Kedua, kalau ini dialihkan pada pangan  macam-macam lainnya itu akan menciptakan kegiatan ekonomi baru terhadap komoditi baru, yang selama ini didominasi oleh beras. Dilihat dari konsumsi beras negara kita memang paling tinggi namun kalau dilihat dari konsumsi pangan lainnya negara kita justru relatif rendah. Contohnya daging kita hanya 11,9 Kg per kapita per tahun, Filipina saja 19 Kg per kapita per tahun, Thailand 23,3 Kg, Malaysia 43 Kg. Ini menunjukan dari kualitas dari konsumsi pangan masyarakat kita. Tapi memang sayuran kita masih cukup tinggi 49,7 Kg per kapita per tahun karena orang Indonesia suka lalapan, namun untuk konsumsi telur  kita cuma 14,8 Kg per kapita per tahun, Malaysia 41,9 Kg per kapita per tahun. Sebenarnya esensi yang ingin dicapai adalah penganekaragaman pangan.

     



SUMBER :

  • http://finance.detik.com/read/2010/10/15/104222/1465772/459/one-day-no-rice-kampanye-sehat-untuk-kaum-menengah-ke-bawah
  • http://food.detik.com/read/2010/10/15/142745/1466023/294/one-day-no-rice-sulit-dilakukan

















Jumat, 09 Maret 2012

Definisi Penalaran


    Nalar adalah alat belaka. Nalar tidak dapat menentukan tujuan hidup kita, paling mentok ia hanya dapat memberitahu kita bagaimana caranya sampai ke sana. Nalar adalah senjata sewaan yang bisa kita gunakan untuk mencapai tujuan apa saja. -Herbert A. Simon-

   PENALARAN adalah merupakan proses berfikir logis dalam menarik suatu kesimpulan disertai dengan langkah-langkah tertentu dalam mengambil keputusan, namun NALAR tidak bisa menentukan arah kehidupan seorang manusia tapi NALAR bisa memberikan PILIHAN yang terbaik bagi manusia dalam mencapai tujuan dalam hidupnya. Secara umum penalaran dapat dilakukan secara Deduktif dan Induktif.
   
   Kesimpualannya penalaran adalah proses berfikir manusia secara berlawanan dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep, kesimpulan dan pengertian.

METODE PENALARAN

   Dalam kehidupan nyata penalaran Deduktif dan penalaran Induktif saling mendukung. Karena itu kedua metode penalaran tersebut bisa digunakan secara bergantian atau bersama-sama.
  • Metode Penalaran Deduktif adalah penalaran yang berpusat pada suatu kejadian umum yang kebenarannya sudah diketahui dan berakhir pada suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan baru. Contoh : Masyarakat Indonesia konsumtif(umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan(khusus) dan kegiatan imitasi(khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial. Penalaran Deduktif dapat dilakukan dengan dua cara : silogisme dan entimem. 
  1. Silogisme adalah proses penalaran yang menghubungkan dua pernyataan yang bertolak belakang untuk mendapatkan kesimpulan yang merupakan pernyataan ketiga. Dari pengertian tersebut Silogisme memiliki tiga bagian : premis mayor, premis minor dan kesimpulan.
  2. Entimem adalah bagian dari Silogisme yang telah dipahami namun dihilangkan, karena didalam kehidupan sehari-hari kita jarang menggunakan Silogisme secara lengkap
  • Metode Penalaran Induktif adalah cara berfikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Contoh : Jika ada udara makan manusia akan hidup, jika ada udara maka tumbuhan akan hidup. Kesimpulannya Jika ada udara maka mahkluk hidup akan hidup.Penalaran Induktik dapat dilakukan dengan tiga cara : generalisasi, analogi dan sebab akibat.          
  1. Generalisasi adalah proses penalaran yang berlawanan dari sejumlah peristiwa yang sama untuk menarik kesimpulan mengenai semua peristiwa itu sendiri. Dari proses penalaran ini orang bisa membentuk opini, sikap, penilaian, keyakinan.
  2. Analogi adalah proses penalaran yang berlawanan dari dua peristiwa atau gejala khusus yang satu sama lain memiliki kesamaan untuk menarik sebuah kesimpulan.
  3. Sebab-akibat adalah proses penalaran dari kebiasaan yang terbentuk berdasarkan pengalaman yang pernah terjadi dimasa lalu. contohnya: seorang mahasiswa membuka payungnya setelah dia melihat awan gelap tanda akan turun hujan.
  Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa penalaran dalam prosesnya ada 2 macam yaitu penalaran Induksi dan penalaran Deduktif. Penalaran Induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut Induksi. 
  Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Prosesnya disebut Deduksi.

KESALAHAN DALAM PENALARAN 

    Kesalahan dalam penalaran terjadi dikarenakan kesalahan proses berfikir karena keliru dalam menafsirkan. Kekeliruan seperti terjadi karena faktor emosional, ketidaktahuan dan kecerobahan.


Macam - macam kesalahan penalaran
  1. Generalisasi yang terlalu luas kesalahan ini terjadi karena kurangnya data yang dijadikan dasar generalisasi, sikap menggapangkan, tidak mengumpulkan dan menguji data secara benar. 
  2. Kerancuan analogi kesalahan ini disebabkan penggunaan analogi yang kurang tepat dan dau hal uang dibandingkan tidak memiliki kesamaan esensial.
  3. Kekeliruan sebab-akibat kesalahan ini timbul karena seseorang salah dalam menentukan sebab dari suatu peristiwa atau akibat dari suatu kejadian.
  4. Kesalahan relevansi kesalahan ini dapat terjadi bila bukti, peristiwa atau alasan yang dikemukakan tidak menunjang suatu kesimpulan. 




Sumber :