Selasa, 08 Juni 2010

Konflik Gaza







Konflik Gaza masuki hari keenam
Personel militer Israel dikerahkan di dekat Gaza
Personel militer Israel dikerahkan di dekat Gaza
Tindak kekerasan berlanjut di Jalur Gaza dan memasuki hari keenam, setelah seruan gencatan senjata yang didukung PBB kandas.

Semalam pesawat-pesawat tempur Israel menyerang gedung parlemen di Gaza, sementara roket-roket Hamas mendarat jauh di dalam Israel.

Sebuah rumah sakit anak juga rusak akibat gempuran.

Sementara itu, roket-roket Hamas kembali mendarat di Beersheba, sekitar 40km di dalam Israel.

Israel hari Rabu menolak seruan gencatan senjata 48 jam untuk memungkinkan kiriman bantuan memasuki Gaza.

Rancangan resolusi PBB yang diajukan oleh Mesir dan Libia kandas setelah Amerika Serikat dan Inggris mengeluhkan bahwa draf itu tidak menyinggung serangan roket Hamas terhadap Israel. Menurut AS dan Inggris, serangan roket itu memicu permusuhan terbaru.

Para pejabat Palestina mengatakan, 391 warga Palestina terbunuh dalam gelombang serangan udara Israel. Sedangkan, empat orang Israel tewas akibat tembakan roket dari Gaza, yang dikuasai Hamas.

Seruan PBB

Sementara itu, badan bantuan PBB, UNRWA, yang merupakan badan bantuan terbesar di Jalur Gaza, mengatakan lembaganya kembali menyalurkan makanan, meskipun serangan Israel memasuki hari keenam.

Beberapa bangunan publik di Gaza menjadi sasaran serangan Israel
Beberapa bangunan publik di Gaza menjadi sasaran serangan Israel

Israel mengatakan dalam dua puluh serangan udara semalam, mereka menyerang kantor-kantor pemerintah Hamas.

Di antara gedung yang rusak berat adalah gedung parlemen dan kementerian kehakiman, tranportasi dan pendidikan.

Serangan terbaru ini dilangsungkan setelah pertemuan Dewan Keamanan PBB usai tanpa pengesahan atas resolusi gencatan senjata yang diusulkan negara-negara Arab.

Sekjen PBB Ban Ki Moon meminta agar gencatan senjata segera ditempuh.

"Saya sangat mengecam dengan keras serangan mortir dan roket Hamas dan milisi Palestina lainnya. Tetapi saya juga mengecam penggunaan kekerasan yang berlebihan pihak Israel," kata Ban Ki Moon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar