Sabtu, 10 Maret 2012

One Day No Rice


   One Day No Rice atau Sehari Tanpa Nasi, apa tujuan dari gerakan ini? Kenapa gerakan ini bisa muncul?

     Konsumsi beras per kapita orang Indonesia masih yang tertinggi didunia yang mencapai 139kg/kapita, sedangkan rata-rata konsumsi beras dunia per kapita dan per tahunnya hanya 60kg. Melihat hal itu Presiden Indonesia langsung bertindak mengeluarkan PerPres No.22 Th.2009 mengenai Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal yang kemudian ditindak lanjuti dengan Peraturan Menteri Pertanian No.43/Permetan/OT.140/10/2009 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya lokal serta disambut baik oleh Gubernur Jawa Barat dengan PerGub Jawa Barat No.60 Th.2010 mengenai Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal dan Surat Edaran Gubernur Ja-Bar No.501/34/Binprod tanggal 15 Juli perihal Gerakan Menurunkan Konsumsi Beras. Sementara itu beras yang dihasilkan Kota Depok 5220 ton per tahun, sedangkan konsumsi mencapai 186.026.990 ton per tahun. Berarti ada defisit sebesar kurang lebih 487 ton terhadap produksi perhari. Bila program One Day No Rice berhasil maka akan mengurangi konsumsi beras sebesar kurang lebih 26000 ton per tahun.

    
  Yang melatarbelakangi gerakan ini adalah keinginan pemerintah dalam membatasi konsumsi beras yang selalu surplus dari yang tersedia karena beras adalah konsumsi terbesar rakyat Indonesia dan menekankan keaneka ragaman. Disatu sisi kita mengurangi tekanan permintaan beras sebagai penganekaragaman pangan tidak melulu pada beras. Kedua, kalau ini dialihkan pada pangan  macam-macam lainnya itu akan menciptakan kegiatan ekonomi baru terhadap komoditi baru, yang selama ini didominasi oleh beras. Dilihat dari konsumsi beras negara kita memang paling tinggi namun kalau dilihat dari konsumsi pangan lainnya negara kita justru relatif rendah. Contohnya daging kita hanya 11,9 Kg per kapita per tahun, Filipina saja 19 Kg per kapita per tahun, Thailand 23,3 Kg, Malaysia 43 Kg. Ini menunjukan dari kualitas dari konsumsi pangan masyarakat kita. Tapi memang sayuran kita masih cukup tinggi 49,7 Kg per kapita per tahun karena orang Indonesia suka lalapan, namun untuk konsumsi telur  kita cuma 14,8 Kg per kapita per tahun, Malaysia 41,9 Kg per kapita per tahun. Sebenarnya esensi yang ingin dicapai adalah penganekaragaman pangan.

     



SUMBER :

  • http://finance.detik.com/read/2010/10/15/104222/1465772/459/one-day-no-rice-kampanye-sehat-untuk-kaum-menengah-ke-bawah
  • http://food.detik.com/read/2010/10/15/142745/1466023/294/one-day-no-rice-sulit-dilakukan

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar